Dalam Mukaddimahnya[1]
Ibnu Khaldun berkata: “Akal adalah Mizan
(Neraca) yang benar, maka keputusannya benar tak mengandung kedustaan. Tapi
janganlah engkau gunakan ia untuk menimbang masalah tauhid, masalah akhirat,
hakikat nubuwah, hakikat sifat-sifat Ilahiyah dan apa yang ada di balik itu,
karena hal itu mustahil.Orang yang mempergunakan akalnya untuk perkara-perkara
seperti ini adalah seperti seseorang melihat timbangan untuk menimbang emas,
lalu dengan penuh ketamakan ia menggunakannya untuk menimbang gunung. Ini tidak
menunjukkan bahwa timbangannya tidak betul, tapi akal yang tidak mampu. Dia
tidak dapat menjangkau Allah dan
Sifat-sifat-Nya, karena ia sebuah dzarrah (atom) dari atom-atom alam ciptaan
Allah.
Dikutip dari Dasar-dasar Aqidah Para Imam Salaf oleh Dr. Abdullah bin Abdul
Muhsin At-Turki hal 167, poin H. Membatasi Akal dari Memikirkan Perkara yang
Bukan Bidangnya.
[1] Halaman 364-365
Baca Pula:
1. Aqidah Imam Empat
2. Syarah Aqidah Wasithiyah
3. Aqidah Salaf Ashabbul Hadits
Baca Pula:
1. Aqidah Imam Empat
2. Syarah Aqidah Wasithiyah
3. Aqidah Salaf Ashabbul Hadits
Tidak ada komentar:
Posting Komentar