Kamis, 19 Januari 2012

Katakan Allohu A’lam Kalau Memang Tidak Tahu

TEKS ATSAR
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ مَنْ عَلِمَ مِنْكُمْ عِلْمًا فَلْيَقُلْ بِهِ. وَمَنْ لَـمْ يَعْلَمْ فَلْيَقُلْ لِمَا لَا يَعْلَمُ "اللهُ أَعْلَمُ" فَإِنَّ مِنْ الْعِلْمِ الْـمَرْءِ أَنْ يَقُولَ لِمَا لَا يَعْلَمُ "اللهُ أَعْلَمُ". وَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى لِرَسُوْلِهِ : قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنْ الْمُتَكَلِّفِينَ
Dari Abdulloh bin Mas'ud رضي الله عنه berkata: "Wahai semua manusia! Barang siapa yang mempunyai ilmu di antara kalian maka katakanlah dengan ilmu tersebut. Dan barang siapa yang tidak mempunyai ilmu maka katakanlah Allohu A'lam. Karena sesungguhnya ucapan Allohu A'lam termasuk dari orang tersebut mempunyai ilmu, ketika dia tidak mengetahuinya. Karena Alloh telah berkata kepada Rosul-Nya: 'Katakanlah (wahai Muhammad): [1] Aku tidaklah meminta imbalan sedikit pun kepada kamu atas dakwahku dan tidaklah aku termasuk orang yang mengada-ada.'"

TAKHRIJ HADITS.
SHOHIH. Dikeluarkan oleh Imam Bukhori dalam Shohih-nya No. 1007, 4774, 4824, dan Kholqu Af'alil 'Ibad No. 222, Imam Muslim 2798, Ahmad 1/380, 431, 441, Tirmidzi 3254, ad-Darimi dalam Sunan-nya 1/273, dan Ibnu Hibban dalam Shohih-nya 11/80/4764, al-Baihaqi dalam Sunan-nya 3/352, dan Ibnu Abdil Bar dalam Jami' Bayanil Ilmi No. 1556, 1557; dari jalan al-A'masy dan Manshur dari Muslim dari Masruq dari Abdulloh bin Mas'ud رضي الله عنه.

FIQIH ATSAR
Syaikh Salim bin 'Id al-Hilali خفظه الله berkata dalam kitab beliau Hilyatul Alim Mualim wa Bulghotutholib al-Muta'allim hlm. 58-61:
"Jika seseorang ditanya tentang sesuatu yang tidak ia ketahui maka katakanlah "saya tidak tahu". Ini bukan berarti akan menurunkan derajat seseorang, tidak! Justru hal semacam itu menunjukkan kehati-hatiannya dalam agamanya; dikarenakan setiap orang yang berpengetahuan ada yang lebih mengetahui.
Maka hendaklah kita selalu ingat bahwasanya perkataan "Allohu A'lam" termasuk kesempurnaan agama seseorang; dikarenakan para malaikat yang dekat dengan Alloh tidak merasa malu untuk mengatakan "Allohu A'lam" tatkala Alloh bertanya kepada mereka.[2]

SEPERTI INILAH SALAFUSH SHOLIH
Sesungguhnya telah mutawatir kehati-hatian ini pada kalangan salaf dari para sahabat, tabi'in, dan orang-orang yang menempuh jalan mereka sampai hari kiamat.
Di antaranya adalah:
  • Asy-Sya'bi رحمه الله pernah ditanya tentang suatu permasalahan yang tidak beliau ketahui, maka beliau mengatakan "Saya tidak mengetahuinya." Maka dikatakan kepada beliau: "Apakah engkau tidak malu dengan ucapanmu 'saya tidak mengetahuinya' padahal engkau adalah orang yang faqih di negeri Iraq ini?!" Asy-Sya'bi menjawab: "Bahkan para malaikat pun tidak malu ketika mereka ditanya kemudian mereka tidak mengetahuinya lalu mereka menjawab:
سُبْحَانَكَ لاَ عِلْمَ لَنَا إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا
“Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang Engkau ajarkan kepada kami." (QS. QS. al-Baqoroh [2]: 32)[3]
  • Sahabat Abu Bakr ash-Shiddiq رضي الله عنه pernah ditanya tentang suatu ayat yang ada pada al-Qur'an, maka beliau mengatakan: "Bumi mana yang akan saya pijak, langit mana yang akan menaungiku—ke mana aku akan pergi dan apa yang aku lakukan—apabila aku mengatakan suatu ayat yang ada di Kitabulloh tanpa apa yang tidak dikehendaki oleh Alloh?!" [4] []

[1] QS. Shod [38]: 86
[2]
Silakan baca QS. al-Baqoroh [2]: 31-32
[3]
Dikeluarkan oleh Ibnu Abdil Bar dalam Jami' Bayanil Ilmi 2/51
[4]
Dikeluarkan oleh Ibnu Abdil Bar dalam Jami' Bayanil Ilmi 2/52

Disalin dari Majalah Al-Furqon No. 106, Ed.02, Th. ke-10_1431/2010 oleh: Ustadz Rosyid an-Nashr خفظه الله pada Rubrik Mutiara Salafush Sholeh, hal. 21, dengan meletakkan Takhrij Hadits dalam badan tulisan.

1 komentar:

  1. Terimakasih, izin share,
    Kunjungi blog dibawah mungkin ada beberapa software bermanfaat.

    http://online-sr.blogspot.com/

    http://alislam-sr.blogspot.com/

    BalasHapus